Sabtu, 04 Juni 2011

artikel pengaruh teknologi dalam akuntansi

artikel pengaruh teknologi dalam akuntansi


Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 127 – 137
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
128
1. PENDAHULUAN
Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan informasi
sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu
komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin
berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar,
radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan
lingkungan yang pesat, dinamis dan luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi
informasi disegala bidang. Hal ini telah mendorong transformasi masyarakat
tradisional menjadi masyarakat informasi.
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan
masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia
telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor
penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer
mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat
digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.
Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer
banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para
akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji.
Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat
dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam
berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi informasi
memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat yang berjauhan
dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
Manajemen organisasi harus tanggap pada perubahan lingkungan ini jika ingin
organisasinya tetap dapat bertahan dan meningkat kinerjanya. Manajemen
organisasi juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang
mencakup informasi, peralatan teknik dan proses dalam mengubah input menjadi
output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dengan baik peran sistem
informasi dalam organisasi (Eliot, 1992).
Perubahan lingkungan ini juga menuntut akuntansi manajemen sebagai suatu
sistem informasi untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat
waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka pengambilan keputusan
manajemen.
2. TEKNOLOGI INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA
Teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin merebaknya globalisasi
dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya persaingan bisnis, semakin
singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang ditawarkan, serta meningkatnya
tuntutan selera konsumen terhadap produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk
mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari terobosan baru dengan
memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat menjadi fasilitator dan
interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya terbatas pada pemrosesan
Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen
(Sri Maharsi)
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
129
data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi tersebut, hampir semua
aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi
informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi
komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi
lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi
untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan
keputusan.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi
informasi yang muncul, antara lain Electronic Data Processing Systems, Data
Processing Systems (DPS), Decision Support System (DSS), Management Information
System (MIS), Executive Information Systems (EIS), Expert System (ES) dan
Accounting Information System (AIS) (Bodnar, 1998). Saluran komunikasi yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi adalah standard telephone lines, coaxial
cable, fiber optics, microwave systems, communications satellites, cellular radio and
telephone. Sedangkan konfigurasi jaringan yang dapat dipakai untuk berkomunikasi
adalah Wide Area Network (WAN), Local Area Network (LAN), dan Client/Server
Configurations (Romney, 2000).
EDP adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan
pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi. Sistem ini digunakan
untuk mengolah data transaksi yang sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak
dapat membantu pekerjaan pihak manajemen yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan. Sistem ini hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu dan
frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem
informasi akuntansi dalam setiap organisasi. Istilah data processing (DP)
sebenarnya sama dengan EDP.
MIS merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi
yang berorientasi pada manajemen level menengah. MIS mengakui adanya
kenyataan bahwa para manajer dalam suatu organisasi membutuhkan informasi
dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa sistem informasi berbasis
komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi para manajer.
DSS adalah suatu sistem informasi yang datanya diproses dalam bentuk
pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir,
maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan database khusus
yang berbeda dengan sistem DP. DSS diarahkan pada penyediaan data yang nyata,
khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen. DSS dapat
digunakan untuk menganalisis kondisi pasar sekarang atau pasar potensial. DSS
juga dapat membantu mengubah proses bisnis, dimana umumnya manajer membuat
semua keputusan, namun dengan adanya teknologi informasi seperti decision
support tools, access database, dan modelling software, pengambilan keputusan
menjadi bagian setiap orang.
ES merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang
menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan
kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan
penggunaan model-model keputusan manajemen dan database khusus. Tidak seperti
DSS, ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference engine.
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 127 – 137
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/
130
Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan, maka ES
membuat keputusan tersebut.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan
manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan
keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambil keputusan.
Penggunaan teknologi informasi pada aktivitas perusahaan seperti pada value
chain dapat menghasilkan beberapa keuntungan, seperti penghematan biaya,
percepatan waktu operasi, peningkatan produktivitas, percepatan waktu pengiriman
barang dan jasa kepada pelanggan, serta peningkatan nilai barang dan jasa yang
tinggi pada pelanggan.
Salah satu teknologi informasi yang tidak kalah pentingnya adalah pemakaian
Electronic Data Interchange (EDI). EDI adalah komunikasi antar komputer dengan
tujuan meningkatkan efektivitas dan mengurangi pekerjaan yang sifatnya klerikal.
Hansen dan Hill (1989) mendefinisikan EDI sebagai pergerakan dokumen bisnis
dalam format terstruktur antara berbagai patner bisnis dalam suatu organisasi.
Dengan EDI, dokumen yang diterima dapat memerintahkan komputer secara
otomatis. EDI yang terintegrasi memberikan peluang pada manajer untuk
berkonsentrasi penuh pada pengambilan keputusan strategik dan meningkatkan
kemampuan dalam pengendalian beberapa aktivitas.
Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan menjadi
competitive edge bagi perusahaan dan sekaligus menjadi entry barrier (Fasio, 1994).
Bagi organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak
menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah perusahaan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Hanscombe, 1989)
3. KESIMPULAN
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari
bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang
juga mengalami perkembangan. Dengan berkembangnya teknologi informasi
mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang akuntansi manajemen.
Akuntansi manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan
perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan
teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga
dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era
informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya
kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya kejahatankejahatan
teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar